Jumat, 11 Januari 2013

Tipologi Kepribadian Peserta Didik

Tokoh dari tipologi kepribadian peserta didik adalah Henry Alexander Murray. Dia berpendapat bahwa kepribadian akan lebih mudah dipahami dengan cara menyelidiki alam ketidaksadaran seseorang (unconscious mind). Perannya adalah dalam bidang diagnosa kepribadian atau teori kepribadian. Murray membagi tipe kepribadian peserta didik khususnya anak usia dini menjadi beberapa macam, yaitu:
a. Autonomy, yaitu tipe kepribadian peserta didik yang ditandai dengan keinginan melakukan sesuau secara sendiri, tidak senang dibantu orang lain dan tidak senang disuruh-suruh
b. Affiliation, yaitu kepribadian peserta didik yang ditandai dengan senang bersama anak lain, suka bersahabat, suka memperbanyak teman, dan salin membutuhkan dengan teman dan sahabatnya
c. Succurance, yaitu kepribadian peserta didik yang ditandai dengan selalu manja, ingin orang lain membantunya, ingin selalu minta tolong
d. Nurturrance, yaitu tipe kepribadian peserta didik yang ditandai dengan sikap pemurah yakni senang memberi kepada teman, senang meminjami, selalu membagi-bagi apa yang dimiliki kepada teman-temannya
e. Agression, yaitu tipe kepribadian peserta didik yang ditandai dengan sikap-sikap agresif, mudah tersinggung dan marah, jika diganggu akan menyerang balik dengan keras bahkan berlebihan
f. Dominance, yaitu tipe kepribadian peserta didik yang ditandai dengan ingin menguasai atau mengatur teman, ingin tampil menonjol, ingin menjadi ketua kelas atau pengurus kelas
g. Achievement, yaitu tipe kepribadian peserta didik yang ditandai dengan semangat kerja yang tinggi untuk berprestasi, ingin bisa melakukan sesuatu karya, tugas-tugas di sekolah dikerjakan sungguh-sungguh dan cenderung tidak mau dibantu.

Kecerdasan Ganda Peserta Didik
Pengungkapan kecerdasan ganda yang dimiliki anak sebagai peserta didik terjadi di awal tahun 1990-an. Menurut Howard Gardner, kecerdasan adalah kapasitas yang dimiliki seseorang untuk menyelesaikan masalah-masalah dan membuat cara penyelesaiannya dalam konteks yang beragam dan wajar. Menurutnya pula, kecerdasan jamak atau ganda meliputi unsur-unsur:
a. Kecerdasan Matematik
Adalah kemampuan akal peserta didik untuk menggunakan angka-angka secara efektif dan berfikir secara nalar. Mencakup  kepekaan terhadap pola-pola logis dan hubungannya, pernyataan-pernyataan, proposisi (jika-maka, sebab-akibat), fungsi-fungsi, dan abstrak-abstrak yang saling berkaitan. Peserta dengan kecerdasan matematik yang tinggi cenderung menyukai kegiatan menganalisis dan mempelajari sebab-akibat terjadinya sesuatu, berfikir secara konseptual, aktivitas berhitung dan memiliki kecepatan tinggi dalam menyelesaikan problem matematika. Apabila kurang memahami, mereka cenderung berusaha untuk bertanya dan mencari jawaban atas hal yang kurang dipahaminya tersebut.
b. Kecerdasan Lingual
Adalah kemampuan akal peserta didik untuk menggunakan kata-kata secara efektif, baik secara lisan maupun tulisan. Mencakup kemampuan untuk memanipulasi sintak atau struktur suatu bahasa, fonologi atau suara-suara bahasa, semantika dan pengertian dari bahasa serta dimensi dan kegunaan praktis dari suatu bahasa. Peserta dengan kecerdasan tinggi umumnya ditandai dengan kesenangannya pada membaca, menulis karangan, membuat puisi, menyusun kata mutiara, dsb. Peserta cenderung memiliki daya ingat yang kuat, lebih mudah belajar dengan cara mendengarkan dan verbalisasi, lebih cepat menguasai bahasa baru daripada peserta didik lain.
c. Kecerdasan Musikal
Adalah kemampuan yang dimiliki peserta didik untuk mempersepsikan, mendiskriminasikan, mengubah dan mengekspresikan bentuk-bentuk musik. Mencakup kepekaan terhadap ritme, tingkatan nada atau melodi, dan warna suara. Lebih peka terhadap suara-suara nonverbalyang berada di sekelilingnya, termasuk nada dan irama. Cenderung senang mendengar irama yang merdu dengan mendengar radio, menonton konser, dll. Mereka lebih mudah mengingat sesuatu dan mengekspresikan gagasannya apabila dikaitkan dengan musik.
d. Kecerdasan Visual-Spasial
Adalah kemampuan peserta didik untuk menangkap dunia ruang-visual secara akurat dan melakukan perubahan-perubahan terhadap persepsi tersebut. Mencakup kepekaan terhadap warna, garis, bentuk, wujud, ruang, dan hubungan diantaranya. Memiliki kemampuan menciptakan imajinasi bentuk dalam pikirannya seperti menciptakan bentuk tiga dimensi, contohnya pemahat dan arsitek bangunan. Unggul dalam kemampuan pemecahan masalah yang berhubungan dengan visual-spasial seperti permainan mencari jejak.
e. Kecerdasan Kinestetik
Adalah kemampuan dalam menggunakan seluruh tubuhnya untuk mengekspresikan ide dan perasaan atau menggunakan kedua tangan untuk mentrasformasikan sesuatu. Mencakup keahlian fisik khusus seperti koordinasi, keseimbangan, ketangkasan, kekuatan, kelenturan, dan kecepatan. Mereka unggul di bidang olahraga, seni, dan sulap.
f. Kecerdasan Interpersonal
Adalah kemampuan untuk mempersepsikan dan mengankap perbedaan mood, tujuan, motivasi, dan perasaan orang lain. Termasuk kepekaan terhadap ekspresi wjah, suara, sosok postur, dan membedakan berbagai tanda interpersonal. Sering disebut sebagai kecerdasan sosial (social intellegence) karena dapat dengan mudah bersosialisasi dengan orang lain.
g. Kecerdasan Intrapersonal
Adalah kemampuan menyadari diri dan mewujudkan keseimbangan mental-emosional dalam diri peserta didik untuk bisa beradaptasi sesuai dengan dasar pengetahuan yang telah dimiliki. 
h. Kecerdasan Natural
Adalah kemampuan untuk peka terhadap lingkungan alam.
Teori dari Gardner kemudian dikembangkan dan dilengkapi oleh Daniel Goleman. Ia menekankan pada aspek kecerdasan interpersonal. Menurutnya, faktor emosi sangatlah penting. Ada lima wilayah kecerdasan pribadi dalam bentuk kecerdasan emosional, yaitu kemampuan mengenali emosi diri, kemampuan mengelola emosi, kemampuan memotivasi diri, kemampuan mengenali emosi orang lain, dan kemampuan membina hubungan.

Peserta Didik Berbakat
Bakat adalah suatu kelebihan yang dimiliki peserta didik yang mengarah pada aneka kemampuan. Sedangkan minat adalah keinginan yang berasal dari dalam diri peserta didik terhadap obyek atau aktifitas tertentu. Kepemilikan bakat dan minat sangat berpengaruh pada prestasi hasil belajar peserta didik.Dalam satu kelas tentu tiap peserta didik memiliki minat dan bakat yang berbeda-beda.
Menurut Yaumil, ada tiga kelompok ciri keberbakatan, yaitu:
a. Kemampuan umum yang tergolong diatas rata-rata (above average ability)
b. Kretivitas (creativity) yang tergolong tinggi
c. Komitmen terhadap tugas (task commitment) yang tergolong tinggi
Sedangkan ciri peserta didik berbakat menurut Munandar adalah:
a. Indikator intelektual/belajar
Mencakup kemudahan dalam menangkap belajar, kemudahan mengingat kembali, memiliki perbendaharaan kata yang luas, penalaran yang tajam, daya konsentrasi yang baik, senang membaca, mampu mengungkapkan pikirannya, cepat memecahkan soal, dan sebagainya.
b. Indikator kreativitas
Mencakup memiliki rasa ingin tahu yang besar, memberi banyak gagasan terhadap suatu masalah, menghargai rasa keindahan, tidak mudah terpengaruh orang lain, dapat bekerja sendiri, senang mencoba hal baru, dan sebagainya.
c. Indikator motivasi
Mencakup tekun menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan, selalu berusaha berprestasi sebaik mungkin, cepat bosan dengan tugas rutin, penuh semangat, menunjukkan minat terhadap masalah-masalah orang dewasa, dan sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar