Rabu, 02 Januari 2013

Antropologi dan Ruang Lingkupnya

1.   Pengertian Antropologi


Antropologi adalah semua hal tentang manusia, dan merupakan tanggung jawab antropologi untuk menjelaskan semua cerita tentang manusia, dari segi yang baik maupun dari segi yang buruk. Antropologi tidak hanya terpaku pada sebagian kelompok orang tetapi mencakup semua manusia, bukan hanya dari satu aspek melainkan dari segala aspek.

Definisi menurut ahli antropologi: 
a.       KEESING ( 1981 )
Antropologi adalah kajian tentang manusia
b.      HAVILAND ( 1985 )
Antropologi adalah studi tentang manusia dan perilakunya dan melaluinya diperoleh pengertian lengkap tentang keanekaragaman manusia
c.       KAMUS ANTROPOLOGI ARIYONO SUYONO ( 1985 )
Antropologi diartikan sebagai suatu ilmu yang berusaha mencapai pengertian tentang makhluk manusia dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik, kepribadian, masyarakat dan kebudayaanya.
d.      KOENTJARANINGRAT ( 1990 )
Antropologi memperhatikan lima masalah mengenai makhluk manusia yaitu :
1. masalah perkembangan manusia sebagai makhluk biologis
2. masalah sejarah terjadinya aneka warna manusia dipandang dari sudut ciri-ciri tubuhnya
3.masalah sejarah asal, perkembangan serta penyebaran berbagai macam bahasa di seluruh dunia
4.masalah persebaran dan terjadinya aneka warna kebudayaan manusia di seluruh dunia
5.masalah dasar-dasar dan aneka warna kebudayaan manusia dalam kehidupan masyarakat-masyarakat dan suku-suku bangsa yang tersebar di seluruh bumi pada zaman sekarang ini

Secara etimologi, antropologi berasal dari dua kata, yaitu Antrop dan Logos. Antrop berarti manusia, sedangkan Logos berarti kajian, diskusi, atau ilmu. Ilmu pengetahuan antropologi mengkaji manusia dalam bermasyarakat, berperilaku dan berkebudayaan untuk membangun masyarakat itu sendiri. Objek dari antropologi adalah manusia di dalam suatu masyarakat suku bangsa, kebudyaan, dan perilakunya.
  
2.      Fase-Fase Perkembangan Antropologi

Fase pertama (sebelum 1800). Suku-suku bangsa penduduk pribumi Afrika, Asia dan Amerika mulai didatangi oleh orang Eropa Barat sejak akhir abad ke-15 dan permulaan abad ke-16, dan lambat laun dalam suatu proses yang berlangsung kira-kira 4 abad lamanya.
Fase kedua (Kira-Kira Pertengahan Abad ke-19). Integrasi yang sungguh-sungguh baru timbul pada pertengahan abad ke-19, waktu timbul karangan-karangan yang menyusun bahan etnografi tersebut berdasarkan cara berfikir evolusi masyarakat.
Fase ketiga (Permulaan Abad ke-20). Pada permulaan abad ke-20, sebagian besar dari negara-negara penjajah di Eropa masing-masing berhasil untuk mencapai kemantapan kekuasaannya di daerah-daerah jajahan di luar Eropa. Dalam fase ketiga ini ilmu antropologi menjadi suatu ilmu yang praktis, dan tujuannya dapat dirumuskan sebagai berikut ; mempelajari masyarakat dan kebudayaan suku-suku bangsa di luar Eropa guna kepentingan pemerintah colonial dan guna mendapat suatu pengertian tentang masyarakat masa kini yang kompleks.
Fase keempat (Sesudah Kira-Kira 1930). Dalam fase ini ilmu antropologi mengalami masa perkembangan yang paling luas, baik mengenai bertambahnya bahan pengetahuan yang jauh lebih teliti, maupun mengenai ketajaman dari metode-metode ilmiahnya. Kecuali itu kita lihat adanya dua perubahan di dunia :
·         Timbulnya antipati terhadap kolonialisme sesudah Perang Dunia II
·         Cepat hilangnya bangsa-bangsa primitiaf (dalam arti bangsa-bangsa asli dan terpencil dari pengaruh kebudayaan Eropa-Amerika) yang sekitar tahun 1930 mulai hilang, dan sesudah Perang Dunia II memang hamper tak ada lagi di muka bumi ini.
Tujuannya Ilmu Antropologi dalam fase perkembangannya yang keempat ini dapat dibagi dua, yaitu tujuan akademikal, dan tujuan praktisnya. Tujuan akademikalnya adalah : mencapai pengertian tentang makhluk manusiapada umumnya dengan mempelajari anekawarna bentuk fisiknya, masyarakat, serta kebudayaannya, dan tujuan praktisnya adalah : mempelajari manusia dalam anekawarna masyarakat suku-bangsa guna membangun masyarakat suku-bangsa itu

3.      Ilmu-Ilmu Bagian Antropologi
Lima masalah penelitian khusus, yaitu :
a.      masalah sejarah asal dan perkembangan manusia (atau evolusinya) secara biologi;
b.     masalah sejarah terjadinya anekawarna makhluk manusia, dipandang dari sudut ciri-ciri tubuhnya;
c.  masalah sejarah asal, perkembangan, dan penyebaran, anekawarna bahasa yang diucapkan manusia di seluruh dunia;
d.      masalah perkembangan, penyebaran, dan terjadinya anekawarna kebudayaan manusia di seluruh dunia;
e.     masalah mengenai azaz-azaz dari kebudayaan manusia dalam kehidupan masyarakat dari semua suku bangsa yang tersebar di seluruh muka bumi masa kini.
Ilmu Antropologi mengenal juga ilmu-ilmu bagian, yaitu :
a.       Antropologi fisik
adalah bagian antropologi yang mencoba mencapai suatu pengertian tentang sejarah terjadinya aneka warna makhluk manusia dipandang dari sudut ciri-ciri tubuhnya.
Kajian antropologi fisik adalah manusia sebagai makhluk fisik yang berbeda secara fenotipik (warna kulit, warna dan bentuk rambut, indeks tengkorak, bentuk muka, warna mata, bentuk hidung, tinggi badan dan bentuk tubuh ) maupun genotipik ( frequensi golongan darah )
dibagi menjadi 2:
·         Paleo-antropologi adalah ilmu bagian yang meneliti soal asal-usul atau soal terjadinya dan evolusi makhluk manusia.
·         Antropologi fisik/ somatologi adalah bagian dari ilmu antropologi yang mencoba mencapai suatu pengertian tentang sejarah terjadinya aneka warna makhluk manusia. 
b.      Antropologi budaya
Adalah bagian dari antropologi yang mempelajari segi-segi kebudayaan manusia atau merupakan cabang antropologi yang mengkhususkan mempelajari pola kehidupan masyarakat.
Dibagi menjadi 3:
·   Etnolinguistik atau antrpologi linguistik adalah suatu ilmu bagian yang pada asal mulanya bersangkutan dengan ilmu antrpologi yang mempelajari bahasa berbagai suku bangsa di seluruh dunia..
Macam-macam ilmu bahasa:
Ilmu bahasa perbandingan atau Ilmu Sejarah Bahasa
Ilmu Bahasa Struktural, yaitu ilmu bahasa yang mempelajari konstruksi bahasa.
Sosiolinguistik atau Etnolinguistik, yaitu ilmu bahasa yang mempelajari penggunaan bahasa dalam logat sehari-hari.
·       Prehistori mempelajari sejarah perkembangan dan penyebaran semua kebudayaan manusia di bumi dalam zaman sebelum manusia mengenal huruf.
·         Etnologi/ antropologi sosial adalah ilmu bagian yang mencoba mencapai pengertian mengenai azaz-azaz manusia, dengan mempelajari kebudayaan-kebudayaan dalam kehidupan masyarakat dari sebanyak mungkin suku-bangsa yang tersebar di seluruh muka bumi.

4.      Hubungan Antara Antropologi-Sosial dan Sosiologi
Tinjauan lebih khusus, akan tampak beberapa perbedaan juga, yaitu :
a.    Kedua ilmu itu masing-masing mempunyai asal-usul dan sejarah perkembangan yang berbeda.
b.   Asal mula sejarah yang berbeda menyebabkan adanya suatu perbedaan pengkhususan kepada                    pokok dan bahan penelitian dari kedua ilmi itu;
c.    Asal mula dan sejarah yang berbeda juga telah menyebabkan berkembangnya beberapa metode dan masalah yang khusus dari kedua ilmu masing-masing.
Kesimpulan ialah bahwa kalau akhir-akhir ini perbedaan antara antropologi dan sosiologi tidak dapat ditentukan lagi oleh perbedaan antara masyarakat suku-suku bangsa di luar lingkungan Ero-Amerika dengan masyarakat bangsa-bangsa Ero-Amerika, kemudian kalau perbedaan itu juga tidak dapat ditentukan oleh perbedaan antara masyarakat pedesaan dengan masyarakat perkotaan, maka perbedaan yang lebih nyata harus dicari dalam hal metode-metode ilmiah yang berlainan yang dipakai oleh kedua ilmu itu.

5.       Hubungan Antropologi dengan Ilmu-Ilmu Lain
Ilmu-ilmu lain itu yang terpenting diantaranya adalah:
·        Ilmu geologi
Terutama dibutuhkan oleh sub-ilmu paleo-antropologi dan prasejarah untuk menetapkan umur relatif dari fosil-fosil makhluk primat serta fosil-fosil manusia zaman dahulu
·        Ilmu anatomi
Seorang ahli antropologi fisik sangat memerlukan bantuan ilmu anatomi karena ciri-ciri dari berbagai bagian kerangka manusia, bagian tengkorak, serta ciri-ciri dari bagian tubuh manusia pada umumnya menjadi obyek penelitian yang terpenting. Hal ini digunakan untuk memahami asal mula serta penyebaran manusia dan hubungan antara berbagai ras di dunia.
·        Ilmu kesehatan
Seorang dokter yang akan bekerja di suatu daerah harus memahami adat istiadat setempat mengenai konsepsi dan sikap masyarakat desa tentang kesehatan, sakit, obat-obatan, dll. 
·        Ilmu psikiatri
Merupakan suatu pengluasan dari hubungan antara antropologi dan psikologi yang kemudian mendapat fungsi yang praktis.
·        Ilmu linguistik
Mempelajari tentang bahasa-bahasa yang digunakan di seluruh dunia dari abad ke-18. Dan juga digunakan untuk menganalisa naskah-naskah klasik dalam bahasa-bahasa Indo-German.
·        Ilmu arkeologi
Digunakan oleh sub-ilmu antropologi yang dinamakan prehistori dengan menggunakan sisa-sisa dari benda-benda kebudayaan manusia yang ditemukan dalam lapisan-lapisan bumi 
·        Ilmu sejarah
Para ahli antropologi memerlukan sejarah dari suku-suku bangsa penduduk daerah untuk diteliti.  
·        Ilmu goegrafi
Geografi memerlukan antropologi untuk mencapai pengertian tentang manusia yang beragam. Begitu juga antropologi membutuhkan sekedar pengetahuan geografi karena banyak masalah mengenai kebudayaan manusia berkaitan dengan keadaan lingkungan alamnya. 
·        Ilmu ekonomi
Dalam banyak negara dimana penduduk desanya lebih besar daripada penduduk kotanya, kekuatan, proses, dan hukum-hukum ekonomi yang berlaku dalam kegiatan kehidupan ekonominya sangat dipengaruhi sistem kemasyarakatan, cara berpikir, pandangan, serta sikap hidup warga masyarakat pedesaan tadi. 
·        Ilmu hukum adat
Beberapa orang ahli ilmu hukum adat secara nyata telah menggunakan metode-metode antropologi guna menyelami latar belakang kehidupan hukum adat di berbagai daerah di Indonesia. Antropologi dianggap penting karena hukum adat timbul dan hidup langsung dari masalah-masalah perdata yang berasal dari aktifitas masyarakat. 
·        Ilmu administrasi
Bahan keterangan mengenai masalah-masalah yang berhubungan dengan agraria yang juga merupakan suatu kompleks masalah yang sangat penting dalam ilmu administrasi, antara lain dapat diperoleh dengan penelitian yang menggunakan metode-metode antropologi. 
·        Ilmu politik
     Seorang ahli antropologi secara langsung akan berhadapan dengan kekuatan-kekuatan dan proses-proses politik lokal, maupun dengan aktifitas-aktifitas dan cabang-cabang politik nasional.