Masyarakat adalah usaha manusia untuk mengadakan dan memelihara relasi – relasi timbal balik yang mantap. Kemauan manusia yang mendasari masyarakat. Berkenaan dengan kemauan itu, Tonnies membedakan antara Zweckwille dan Triebwille.
- Zweckwille, yaitu kemauan rasional yang hendak mencapai suatu tujuan. apabila orang hendak mencapai suatu tujuan tertentu dan mengambil tujuan rasional kearah itu. Biasanya di bidang ekonomi orang yang hendak mencari keuntungan atau jasa – jasa pelayanan di dorong oleh “Zweckwille”. Rangka tujuan itu mereka mendirikan kongsi- kongsi atau mengadakan relasi – relasi dagang, dimana bukan relasi sendiri menjadi pertimbangan melainkan tujuan yang mau dicapai melalui relasi itu. Dalam pencapaian tersebut, yang menuntun mereka adalah suatu pertimbangan rasional seperti materi, keuntungan, dan sebagainya. Zweckwille ini terlihat menonjol pada kalangan pedagang, ilmuwan, dan pejabat-pejabat yang kesemuanya mementingkan sikap yang rasional.
- Triebwille, yaitu dorongan batin berupa perasaan. meliputi sejumlah langkah atau tindakan yang tidak hanya berasal dari akal budi, melainkan dari sifat, perasaan, hati dan jiwa seseorang yang bersangkutan Triebwille bersumber pada selera perasaan, kecenderungan psikis, kebutuhan biotis, keyakinan, maupun perasaan seseorang. tradisi atau keyakinan orang. Sehingga konsep ini menggambarkan dalam mengambil keputusan mengenai tujuan tertentu, seseorang dipengaruhi oleh perasaannya. Zweckwille ini terlihat pada kalangan petani, rakyat sederhana, seniman dan orang-orang yang lebih menggunakan perasaan dalam pekerjaannya.
Gemeinschaft dan Gesselchaft
Gemeinschaft (paguyuban) merupakan bnetuk bersama dimana anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah serta brsifat kekal. Masyarakat paguyuban atau gemeinschaft merupakan bentuk kehidupan bersama yang saling mempengaruhi dan mendukung satu sama lain layaknya suatu organisme.
- kebersamaan dan kerjasama dihayati untuk mencapai suatu tujuan dalam dirinya dan orang merasa dekat satu sama lain(suasana lebih penting dari tuuan)
- anggota disatukan dan disemangati dalam perilaku sosial mereka oleh ikatan persaudaraan, simpati dan perasaan lainnya.
3 jenis gemeinschaft:
1. gemeinschaft by blood, mendasarkan diri pada ikatan darah/ keturunan
2. gemeinschaft of placo( locality), mendasarkan diri pada tempat tinggal yang saling berdekatan
3. gemeinschaft of mind, mendasarkan diri pada ideologi/ pikiran yang sama
Gemeinschaft pada dasarnya terus bersatu sekalipun ada faktor-faktor yang memisahkan. Gemeinschaft membentuk kesatuan hidup dimana unsur-unsur kesatuan dan olektivitas(perasaan dan solidaritas) lebih menonjol.
Gesselschaft (patembayan) merupakan kehidupan bersama yang merupakan ikatan lahir yang bersifat pokok dan untuk jangka waktu pendek. Dalam Gesselschaft tiap-tiap orang mewakili diri sendiri saja. Gesselschaft pada dasarnya tetap terpisah sekalipun ada faktor-faktor yang mempersatukan. Hubungan antar individu superficial(lemah), seringkali tidak saling mengenal dan berkurangnya berkurangnya peran dan bagian dalam tataran niali, latar belakang, norma-norma dan sikap.
Evolusi tanpa kemajuan
Pada masyarakat modern gemeinschaft akan lenyap. Gemeinschaft (komunitas) ditandai oleh ikatan sosial bersifat pribadi, akrab, dan tatap muka (primer). Ciri-ciri ikatan sosial ini seperti yang dikemukakan sebelumnya ialah berubah menjadi impersonal, termediasi, dan sekunder dalam masyarakat modern (Gesellschaft). Evolusi terjadi secara berlawanan dengan kebutuhan manusia, lebih menuju kearah memperburuk ketimbang meningkatkan kondisi kehidupan manusia. Baginya faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan masyarakat seperti prinsip evolusi yang ia miliki adalah adanya kecenderungan berpikir secara rasional, perubahan orientasi hidup,proses pandanagan terhadap suatu aturan dan soistem organisasi. Kedua tipe masyarakat tersebut berbentuk campuran(saling berkaitan dan tidak dapat di pisahkan dalam hidup karena tidak mungkin ada gemeinschaft tanpa ciri-ciri Gesselschaft dan sebaliknya.
sesungguhnya, gemeinschaft dan gesselschaft seperti satu garis lurus dimana masyarakat berada di tengah-tengahnya. karena tidak ada masyarakat yang benar-benar menjadi gemeinschaft atau benar-benar menjadi gesselschaft. misalnya saja di kota yang cenderung bercirikan gesselschaft, pasti disana masih ada rasa kekeluargaan, trah, dan sebagainya. begitu juga masyarakat desa yang cenderung dikategorikan sebagai gemeinschaft, pasti di dalamnya mempunyai aturan dan norma yang kuat.